Menurut mas Ardian, yang telah berpengalaman dibidang pembuatan software akuntansi untuk berbagai macam perusahaan, laporan keuangan dibuat agar bisa dibaca dan di koreksi, bukannnya hanya dibuat sekedar pelengkap atau bahkan keren-kerenan. Semakin mudah dibaca laporan keuangan, itu semakuin bagus.
Senada dengan mas Ardian, Ibu Nur Ari Widiyanti, yang juga istri pak Yusuf, menjelaskan bahwa laporan keuangan ditujukan untuk mendeteksi kebocoran keuangan sejak dini dan memisahkn antara uang perusahaan dan uang pribadi. Berdasarkan pengalaman teman beliau yang memiliki usaha kelontong, mengatakan bahwa setiap hendak berbelanja keperluan toko dia selalu tekor. Hal ini dikarenakan uang toko dan uang kebutuhan sehari-hari campur menjadi satu.
Untuk menghadapi hal-hal seperti itu maka sudah seharusnya sebagai seorang pengusaha harus bisa memisahkan uang pribadi dan uang usahanya. Salah satu cara termudah adalah membuat laporan keuangan sederhana.
Laporan keuangan sederhana ini terdiri dari laporan keuangan harian, yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran usaha baik sekecil apapun juga. Dalam laporan keuangan ini terdapat beberapa kolom yaitu tanggal, nomor registrasi kwintansi (untuk memudahkan audit), debet, kredit dan keterangan. Untuk lebih jelasnya bisa di download di situs TDA Surabaya
Selanjutnya adalah laporan keuangan bulanan yang merupakan ringkasan laporan keuangan harian. Dari laporan keuangan bulanan ini nantinya dapat diketahui keuntungan, jumlah utang dalam satu bulan. Dari laporan bulanan dibuat neraca laba rugi, yang ditujukan untuk mengetahui laba/rugi keuangan usaha selama satu tahun (laporan laba/rugi ini biasanya yang diminta oleh pihak BUMN sebagai syarat pengajuan dana bantuan kemitraan).
Dalam kesempatan ini mas Andi "Padank" menambahkan bahwa secara umum akuntansi dimana saja sama, akan tetapi detailnya itu terserah kita, dan yang penting adalah mudah dibaca agar kita bisa mengetahui kesehatan usaha kita. Mas Andi, sendri menggunakan laporan keuangan arus kas, rugi/laba dan neraca.
Untuk membacanya biasanya mas Andi menggunakan rasio. Dan rasio itu kita yang menentukan sendiri. Misalnya rasio antara persediaan barang, berapa barang yang keluar, berapa barang yang masuk. Rasio penjualan yang secara kas atau secara piutang. Misalnya begini; kita menentukan rasio penjualan secara kas sebesar 40%, pada bulan kedua ternyata penjualan secara kas turun 0.5%, sedangkan penjualan secara piutang meningkat. Melihat tanda penurunan seperti ini kita bisa langsung mengambil tindakan untuk mengontrol ke bawah (ke departemen yang bersangkutan)
Selain itu melalui laporan keuangan bisa dilihat dengan menetapkan prosentase. Misalnya dari laporan keuangan penjualan, prosentase penjualan yang didapat adalah 100% dengan biaya operasional 5%. Jika biaya operasional naik menjadi 15% sedangkan penjualan tetap 100% maka hal ini perlu dikonfirmasi mengapa bisa terjadi. Jika kenaikan biaya operasional menjadi
15% maka seharusnya penjualan menjadi 300%.
____________
Nah itu dulu hasil belajar bersama bagaimana cara membuat dan membaca laporan keuangan dalam satu menit. Selanjutnya dilanjutkan dengan acara bebas dan perkenalan anggota baru.
Dalam acara kali ini tampaknya wajah-wajah baru bermunculan, meskipun demikian wajah-wajah lama juga senantiasa hadir untuk terus belajar dan saling berbagi. Salah satu anggota baru adalah Bapak Andi, beliau jauh-jauh dari Mojokerto untuk menghadiri acara ini, Mas Roestam yang berdomisili di Jember juga ikut hadir meski tidak samapais selesai karena ada keperluan. Ada juga pak Rizki yang sekarang sedang menggeluti bidang property, kemudian ada juga mas kholis, pengusaha soto asal lamongan yang sudah terkenal melalui Soto Abas nya, dan kemudian ada bapak (PNS dan juga bergerak dibidang konsultan hukum) saya lupa namanya yang datang bersama istri yang sudah mulai bersiap berpindah haluan dari PNS menjadi TDA. Nah mungkin ada temen-temen yang lain yang belum disebutkan, monggo posting biar lebih akrab.
Nah bagi yang belum sempat datang atau yang mau datang tapi niatnya kurang kuat, mulai dari sekarang dikuatkan niatnya meskipun acara-acara TDA gratis tapi ilmu dan manfaatnya luar biasa! Bonusnya banyak baik berupa materi, buku, kartu nama hinga deal bisnis bisa terjadi dari pertemuan offline.
Untuk acara kali ini ada bonus khusus dari pak Yusuf Wibisono yaitu buku Membedah Konsep dan Aplikasi CSR plus tanda tangan penulisnya (wah sebuah investasi yang sangat berharga)
OK, itu saja dulu. Adapun agenda berikutnya (kemungkinan Januari 2009) adalah membahas tentang pajak dan rekan-rekannya, agenda berikutnya lagi (sekitar bulan pebruari 2009) tentang badan hukum. Menarik bukan?
Masih ada banyak lagi kejutan di tahun 2009 di TDA Surabaya. MAU?
Ayo Semangat! Terus bermanfaat dan bersama menabar rahmat.
Ditulis oleh : Febri A Nazuka
www.ahlibahasa.co.cc