Bekerja lebih baik dengan waktu yang lebih sedikit

7.10.09 2 comments

Sebuah survey di Amerika serikat menunjukkan bahwa 70% pekerja di sana bekerja melebihi jam kantornya dan kadang malah harus tetap bekerja pada akhir minggu.Dan yang lebih mengejutkan, lebih dari 50% menderita sindrom “merasa sibuk”, yaiutu sindrom yang dialami seseorang dimana orang yaang menderita sindrom ini merasa bahwa dirinya sudah sangat sibuk, akan tetapi tidak dibarengi dengan hasil/kinerja yang dihasilkan. Hal ini terjadi karena kurang disiplinnya dalam mengelola waktu dan banyaknya distraction (gangguan) selama bekerja, baik itu yang disadari ataupun tidak (ex: ngobrol, ngemil, chatting, dll)

Penelitian pun dilakukan dalam rangka memecahkan masalah diatas. Salah satu metoda yang dipergunakan adalah dengan memberikan “libut tambahan” kepada pekerja setiap minggunya. Walaupun pada awalnya metode ini banyak mendapat tentangan dari para senior manajer, dengan alasan bahwa memberikan libur tambahan bagi pekerja hanya akan membuat banyaknya pekerjaan yang tidak terselesaikan dan akhirnya berpengaruh terhadap performa perusahaan secara keseluruhan.

Namun, setalah dilakukan test terhadap beberapa perusahaan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan memberikan “libur tambahan” setiap minggunya ternyata malah meningkatkan kinerja para pekerja tersebut. Dan yang menarik adalah temuan bahwa pekerja yang sering bekerja diatas jam kerja normalnya biasanya memiliki kinerja dan performa yang di bawah rata-rata.

Setelah dilakukan interview akhrinya ditemukan bahwa dengan merencanakan “libur tambahan” akan membuat pekerja bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, karena mereka tidak menginginkan pada saat mereka libur dibayang-bayangi dengan pekerjaan yang belum selesai. Dan secara alam bawah sadar, hal tersebut akan meningkatkan performa kerja mereka. Dan keuntungan lainnya adalah setelah menjalani “libur tambahan”, mereka kembali dengan pikiran dan ide yang lebih segar, yang tentunya lebih siap untuk menerima tantangan baru lagi.

Tips :

  1. Sebelum menjalankan metode ini, pastikan setiap orang telah mempunyai target atau rencana mingguan/bulanan/tahunan yang harus dicapai
  2. Mulailah dengan memantau jam pulang para pekerja, pastikan mereka pulang tepat waktu. Jika memungkinkan perpendek jam kerja mereka setiap harinya
  3. Bebaskan para pekerja menentukan kapan mereka akan mengambil waktu libur mereka dan bagaimana cara mereka menghabiskan waktu libur mereka, kaitkan dengan reward karena mereka telah melakukan pekerjaannya dengan baik
  4. Jika memungkinkan, beri insentif agar pekerja dapat benar-benar menikmati waktu libur mereka (ex : tiket nonton, voucher  dinner, dll)
  5. Pada saat menjalani “libur tambahan”, isolasi para pekerja ini dari hal-hal yang berbau pekerjaan. Buat kesepakatan agar setiap anggota tim yang lain tidak diperkenankan untuk menghubungi pekerja yang sedang melakukan “libur tambahan” kecuali jika benar-benar mendesak.
  6. Kaitkan dengan punishment  jika mereka tidak dapat berkinerja sesuai dengan yang telah ditargetkan