Acara Halal bi Halal TDA

20.11.08 0 comments
Perjalanan menuju Bandung dalam rangka Halal Bi Halal komunitas TDA yang diadakan di Bandung diisi dengan suasana kekraban yang sangat kental. Sebuah bus pariwisata sengaja disewa untuk mengantar para member TDA khususnya yang berdomisili di Jabotabek ke Bandung. Selama perjalanan, Pak Agus Ali dan Pak Iim sukses membuat suasana di dalam bus menjadi hidup dengan guyonannya, khususnya pada saat mengingat kembali perjalanan para member2 TDA 2 tahun yang lalu.


Sesampai di tempat HBH diadakan (Daarut Tauhid) , ternyata acara telah dimulai dan pengunjungnya sudah membludak. Para pembicara seperti Pak Amri , Pak Jamil Azzaini dan penyelenggara (Thanks to Pak Fauzi dan tim) menambah seru suasana HBH yang tidak jauh dari suasana kekeluargaan. Para penyelenggara sepertinya sudah siap dengan seluruh teknis pelaksanaan HBH kali ini, terbukti dengan tidak adanya masalah berarti yang timbul walaupun massanya sampai ratusan lebih.


Setelah acara HBH yang resmi berakhir, acara yang sebenarnya dimulai. Saya pribadi memang lebih suka acara2 yang informal seperti ini. Acara dimulai dengan perjalanan ke kampung daun, sebuah restoran unik yang tempatnya diapit oleh 2 buah tebing. Jadi walaupun lokasi tempatnya menurut saya sangat jauh dari kota dan jalannya yang lumayan rusak, ternyata pengunjungnya sangat ramai, malah sampai rela untuk antri. Bersama Pak Try, Pak Roni, Pak Agus Ali, Pak Ipung, Mas Anto, dan Mas Wahyu, kami ngobrol ngalor ngidul sampai sekitar pukul 21:00


Setelah itu kami berangkat menuju Graha Edukasi, di daerah Daarut tauhid juga, dimana TDA Bandung mengadakan jamuan makan malam plus camilan. Acara berlangsung santai tapi seru dan seperti biasa, panitia harus bolak balik harus mengingatkan para peserta untuk segera pulang karena tempatnya akan ditutup. Tapi karena terlalu kreatif (atau nekat), walaupun sudah tidak diijinkan di dalam ruangan lagi, para peserta tetap ngumpul di luar sambil berdiri.


Setelah itu, saya beserta beberapa member TDA yang lain "bergerilya" lagi mencari tempat yang bisa dikunjungi. Mulai pemandian air panas (walaupun yang mandi cuma sedikit) sampai ke restoran2. Tak terasa saya sampai di penginapan sekitar pukul 03:30 pagi !!!

Paginya kami langsung berangkat ke Mall ATC di Bandung, dimana member TDA ditawari oleh Haji Alay, sesepuh TDA untuk menghiduupkan kembali Mall tsb bersama2. Insya Allah saya juga mengambil satu stand untuk outlet busana muslim dannis collection saya. Setelah survey di Mall ATC, akhirnya saya harus mengakhiri perjalanan yang mengesankan bersama TDA di Bandung dan kembali ke Jakarta.

Goes to Bandung

5.11.08 0 comments
Perjalanan ke Bandung dimulai dari Gambir,saya beserta salah satu finalis WMM, Hafiz (pemilik puluhan stand Es Dawet Ayu di Medan). Kami menuju Bogor dengan menggunakan KRL. Dari Bogor kami berkumpul dengan finalis WMM lainnya, Anggoro (pemilik Bakso Kepala Sapi) dan langsung menuju Bandung.

Sesampai di Bandung, sekitar pukul 18:00, setelah mencari mesjid untuk sholat dan sekalian istirahat sebentar, kami langsung menuju kantor C59 di daerah Cikaso. Setelah menunggu sebentar, om Wiwed, pemilik C59, datang dengan motor Harleynya. Dan kami ngobrol dan sampai jam 22:00.

Setelah itu karena lapar, om Wiwied mengajak pindah ke salah satu kafe milik anaknya sekalian makan malam. Obrolan seru dilanjutkan disana sampai jam menunjukkan pukul 23:30. Dan karena kami waktu itu juga janjian dgn om Perry, raja FO bandung, kami melanjutkan perjalanan ke rumah om Perry bersama om Wiwied.

Ternyata kami barusan tau kalo om Wiwied adalah gurunya om Perry. Sampai di rumah om Perry yang sangat megah, kami disambut dengan hangat oleh om Perry beserta istrinya. Obrolan pun berlanjut, dan om Perry sesuai dgn stylenya dengan semangat sharing tentang pengalamannya. Tidak terasa waktu menunjukkan jam 02.00 dini hari sampai akhirnya kami harus pamit untuk pulang.

Sebenarnya sih belum pengen pulang, apalagi kalau mendengarkan cerita kolaborasi dari om Perry dan om Wiwied yang saya yakin tidak diomongkan pada saat beliau berdua mengisi seminar. Pulang dari sana, kami langsung pusing dan mabok, karena antara bingung dan kagum dgn sepak terjang om Perry dan om Wiwied.

Kalimat om Perry yg paling saya ingat adalah "nyari duit mah gampang, asalkan duit kecil lho ya...jd ngga usah bikin bisnis yg aneh2.bisnis sederhana aja,yg penting cashflownya". Om Wiwied berpesan juga bahwa kecenderungan pengusaha sekarang maunya instant, tidak menghargai prosesnya. Makanya banyak pengusaha sekarang yang cepet naik tapi cepat pula jatuhnya.

Besoknya saya kembali ke jakarta dan langsung pulang kampung menuju Surabaya. Banyak inspirasi,semangat, ide, sinergi dan jaringan yg saya dapat selama 1 minggu ini. Dan tentunya akan banyak PR yg harus saya selesaikan untuk kemajuan Adila Group.

Penjurian WMM di Jakarta

4.11.08 1 comments
Mulai hari senin, saya dipertemukan dengan seluruh finalis WMM se indonesia di hotel millenium, Jakarta. Total peserta saat itu adalah 32 finalis yg terbagi menjadi 2 kategori, mahasiswa dan alumni.


Sebelum penjurian dilakukan, para finalis diberi pembekalan oleh Action Coach berupa seminar business rich selama 2 hari penuh. Suatu kesempatan yg sangat berharga, karena pada acara ini Bank Mandiri melalui program CSRnya mewadahi pengusaha muda untuk melakukan networking, pembimbingan 1 thn penuh oleh Action Coach, sampai kemudahan dalam hal pembiayaan dan banyak hal2 lain yg bisa disinergikan.

Di saat itu saya banyak berkenalan dengan pengusaha2 lain dari penjuru wilayah indonesia. Dan setelah mengenal lebih jauh lagi ternyata banyak finalis2 yg umurnya masih sangat muda, tapi telah memiliki bisnis yg sudah setara dgn org yg puluhan tahun berbisnis.


Bayangkan, ada seorang mahasiswa wanita dari medan yg berhasil membukukan omset sekitar 30jt per bulan.padahal bisnisnya adalah servis HP. Sebagai gambaran,penggantian spare part HP senilai 75rb bisa dikenai jasa servis hingga 800rb. Marginnya sangat tinggi.

Ada lagi mahasiswa wanita asal lampung, Sinta, yg berbisnis keripik pisang. Dengan outlet yg hanya berupa gubuk, dia bisa memperoleh keuntungan bersih sekitar 40jt per bulan. Jauh lebih tinggi dari jabatan seorang manager, bahkan direktur sekalipun. Dan saat ini dia sudah membeli rumah dgn lahan seluas 1 hektar, yg rencananya jg akan dibangun kompleks ruko.


Masih banyak lagi pengusaha2 muda yg berhasil membangun bisnisnya. Dan hebatnya lagi semua dibangun dari nol, bukan merupakan bisnis warisan.

Kadang merasa minder, iri sekaligus kagum kepada mereka. Soalnya pada saat saya seumur mereka, saya belum bisa menghasilkan apa2. Tapi ini yg menyadarkan saya, karena selama ini mungkin saya sudah agak terlena dengan bisnis saya.

Dan kalau saya tetap menjalankan bisnis sesuai dgn ritme saya selama ini, bisa2 saya akan disalip oleh pengusaha yg umurnya jauh di bawah saya. Dan ini membuat saya termotivasi. Jadi harus lebih cepat, lebih tanggap dan lebih responsif.


NB1 : Banyak sekali hal positif yang saya dapatkan dari acara ini. Merupakan salah satu acara yang sangat saya sarankan khususnya bagi pengusaha muda. Bayangkan, dalam beberapa hari saya sudah memiliki network pengusaha muda di seluruh Indonesia

NB2 : Insya Allah PourVous akan segera hadir di Medan, Batam dan Palembang