Amal Jariyah berupa ilmu dari anggota TDA Surabaya

31.12.08
SURABAYA: Sebelumnya, saya ucapkan terima kasih kepada Mas Yusuf Wibisono dan Ny Yusuf Wibisono atas bagi-bagi ilmu dan bukunya. Semoga menjadi amal jariyah bagi Anda berdua.

“Untung aku mau gak teko’ soal neraca mesti balance. Wedi keto’ gobloke. He he he... Tapi untung tadi ada juga yang nanya kenapa harus balance,” kata Roestam Effendi si motor MM Lobster.

Wah rupanya kesadaran untuk mendokumentasikan semua transaksi dalam bahasa akuntansi sudah ada di benak masing-masing anggota TDA Surabaya. Pertanyaan-pertanyaan menggelontor dari forum kepada para pemateri. Baik pemateri asli (Yusuf Wibisono, Ny Yusuf Wibisono, dan Ardi), maupun pemateri todongan (Mas Andi Padank).

Beberapa hal yang patut dijadikan renungan bagi kita semua sepertinya: bahwa laporan keuangan menjadi penting agar kita bisa menjadi pengusaha yang on business bukan in business. Jadi bisa ninggal bisnis kita dengan hati tenang.

Ny Yusuf Wibisono menerangkan bagaimana pencatatan akuntansi alias pembukuan (yang cocok untuk start up business). “Jadi Mas Roestam, neraca mesti balance itu memastikan bahwa setiap pemasukan itu imbang dengan pengeluaran dalam sebuah perusahaan” ;-)

Dia menjelaskan, BUKU KAS HARIAN untuk merekam setiap pemasukan dan pengeluaran perusahaan.

(Oh ya, tentang kode rekening, itu ada aturan tersendiri sesuai perusahaan masing-masing. Misalnya, untuk kas angka digit pertama adalah angka 1. digit kedua terdiri dari kas kecil atau jenis lainnya yang terkait kas sehingga kodenya menjadi 1.1. Atau untuk piutang misalnya; kodenya 2. nah turunan dari piutang akan masuk dalam digit berikutnya. Misalnya piutang tak tertagih atau piutang yang dilunasi. Maka kode rekening menjadi 2.1 atau 2.2 dst…)

Tidak cukup hanya itu, sebagai pengusaha kita juga harus tahu stok yang tersisa berapa dengan membuat rekaman dalam bentuk KARTU PERSEDIAAN. Baik kartu persediaan bahan baku, barang jadi, maupun setengah jadi.

Saat perusahaan kita berkembang kita mesti mendelegasikan tugas dengan merekrut karyawan untuk bekerja di bagian accounting.

Mas Ardi menguraikan bagaimana IT memudahkan kita dalam membuat laporan keuangan. Namun mengenai membaca keuangan, Mas Andi mengurai lebih detail.

Mas Andi mengajukan beberapa rasio yang dikreasi sendiri untuk membaca kinerja penjualan dan komponen apa saja yang mempengaruhi kenaikan atau penurunan penjualan produknya.

Guna mengontrol kinerja perusahaan, maka perlu diadakan audit internal dan –bila telah memadai juga melakukan– audit eksternal. Salah satu trik Mas Andi untuk menguasai akuntansi perusahaannya adalah belajar langsung pada ahlinya alias karyawannya di bagian akuntansi. Ini bisa kita tiru agar kita tidak diakali karyawan kita.

Sementara itu bonus acara tadi siang, yaitu ‘Tips dan Trik memperoleh Dana Corporate Social Responsibility (Dana Kemitraan untuk UMKM) dari BUMN’ dari Mas Yusuf Sapujagad cukup memancing minat anggota TDA Surabaya.

“Masuki saja langsung setiap BUMN yang ada di Surabaya. Langsung tanyakan Biro Kemitraan dan Bina Lingkungan sebab pengajuan proposal kredit untuk UMKM [Dana Kemitraan] biasanya di bagian itu. Dana pinjaman yang berasal dari dana CSR tersebut bunganya berkisar 3% sampai dengan 6%,” papar Mas Yusuf.

Dana CSR sebenarnya menjadi kewajiban setiap perusahaan yang berpayung hukum PT (Perseroan Terbatas). Sesuai UU PT No 40/2007. Jadi peluangnya bukan hanya di BUMN (PT Telkom Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan lain-lain) saja. Ada juga emiten yang disebut oleh Mas Yusuf, seperti PT HM Sampoerna Tbk.

Kayaknya dana CSR gak berlaku buat Mas Andi, Pak Sulis, Bu Laili, atau beberapa anggota TDA Surabaya lainnya. He he he he he. ;-) Justru mereka harus memulai memprogram adanya dana CSR dalam laporan dan anggaran perusahaan..

TDA Surabaya Post

Ditulis oleh

Rachmad Hidayatullah

081 33 20 20 272


NB : Cuplikan videonya (Terima kasih buat Mas Febri atas rekamannya), bisa dilihat disini


0 comments: